SURABAYA, KOMPAS.TV - Untuk mengantisipasi penculikan anak, para anggota TNI di Surabaya Jawa Timur, memberi pelatihan simulasi penculikan dengan membekali anak anak latihan perlawanan dan pertahanan diri. <br /> <br />Edukasi ini juga disaksikan oleh orangtua, agar dapat melatih kembali di rumah. <br /> <br />Berpegangan erat pada kaki orang asing, menjadi salah satu gerakan dasar yang harus dilakukan untuk menghindar dari penculikan. <br /> <br />Setelah memeluk kaki, calon korban harus segera berteriak tolong untuk mendapatkan bantuan dari orang lain. <br /> <br />Dan dengan gerakan ini, orang asing dewasa akan kesulitan untuk mengangkat tubuh sang anak. <br /> <br />Teknik untuk menghindar dari penculikan ini diajarkan oleh para anggota TNI, dari Koramil Sukolilo, Surabaya Jawa Timur. <br /> <br />Anak anak usia dini di TK Cahaya Ilmu, diberikan simulasi cara perlawanan dan pertahanan diri dari penculikan. <br /> <br />Namun karena simulasi dilakukan di sekolah taman kanak kanak, seluruh anggota TNI melakukannya dengan santai, sehingga anak anak mendapat ilmu yang penting dengan cara yang menyenangkan. <br /> <br />Sementara itu guru dan orang tua anak-anak ini menyambut baik sosialisasi ini, karena pembekalan dan antisipasi sejak dini, anak anak bisa melawan dan memiliki pertahanan diri agar ada waktu untuk meminta tolong pada orang lain. <br /> <br />Dengan sosialisasi dan simulasi ini diharapkan orangtua bisa secara berkala kembali mengingatkan anak anak gerakan dasar untuk terhindar dari penculikan. <br /> <br />Selain itu orangtua juga diimbau untuk menanamkan pentingnya sikap waspada terhadap orang lain, terutama mengajari anak untuk tidak sembarangan memberi informasi mengenai keluarga. <br /> <br />Dan yang terpenting, anak-anak harus selalu dalam pengawasan orang dewasa, terutama bila di tempat keramaian. <br /> <br />