KOMPAS.TV - Pemerintah berharap Indonesia tidak termasuk dalam negara yang ditunda dalam menjalankan Ibadah Umrah. <br /> <br />Wapres memastikan Warga Negara Indonesia aman dan tidak terpapar virus Corona. <br /> <br />Pihak Angkasa Pura I, masih mengalkulasi jumlah kerugian akibat larangan sementara umrah secara mendadak oleh Pemerintah Arab Saudi yang efektif diberlalukan hari ini. <br /> <br />Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan ada sekitar 741 penerbangan ke Arab Saudi dengan total jumlah penumpang 281.000 setiap tahun di 7 bandara yang melayani perjalanan umrah. <br /> <br />Perwakilan KJRI dan Imigrasi Arab Saudi, pagi tadi mengecek keadaan jemaah Indonesia yang telah tiba. <br /> <br />Pelarangan masuk ke Arab diberlakukan bagi jemaah umrah yang belum terbang dari negara asal, mulai hari ini (27/02). <br /> <br />Jemaah yang sudah mendarat dengan visa umrah akan dievaluasi dan diperiksa riwayat perjalanan selama 2 minggu terakhir. <br /> <br />Wisatawan yang sudah masuk dengan visa selain visa umrah diberlakukan hanya bagi negara yang belum ada kasus virus corona. <br /> <br />Pemerintah lewat Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, tengah mengupayakan agar jemaah umrah asal Indonesia yang telanjur berangkat menuju Arab Saudi, dapat mendarat dan melakukan ibadah umrah. <br /> <br />Seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan pemerintah Indonesia memahami kebijakan pemerintah Arab Saudi. <br /> <br />Namun, Pemerintah Indonesia tetap mengupayakan agar jemaah umrah asal Indonesia yang telah berangkat sebelum diterbitkannya larangan tersebut tetap dapat mendarat dan melakukan ibadah umrah dengan baik. <br /> <br />
