JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah tidak hadir dalam rapat penanganan banjir pada Rabu (26/02), hari Kamis ini (27/02) Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan datang dalam rapat membahas revitalisasi taman ismail marzuki di DPR. <br /> <br />Anies menegaskan tidak ada upaya komersialisasi TIM, seperti yang dikhawatirkan para seniman. <br /> <br />Debat pun tak terhindarkan antara anggota DPR Komisi X dengan Gubernur DKI Jakarta. <br /> <br />Dua seniman yang juga menjadi Anggota DPR Komisi X yakni Rano Karno dan Dede Yusuf bersuara lantang kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal polemik Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). <br /> <br />Keduanya mempertanyakan nasib para seniman dan tujuan pembangunan sebanyak 3.000 kursi teater. <br /> <br />Anggota Komisi lain, juga menilai masalah Revitalisasi Taman Ismail Marzuki yang menuai polemik akibat kurangnya komunikasi antara pemerintah dan para seniman. <br /> <br />Soal pola komunikasi yang disebut bermasalah juga disebut oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi kepada Gubernur DKI Anies Baswedan. <br /> <br />Prasetio menilai gubernur dan jajarannya yang kurang baik dalam berkomunikasi. <br /> <br />Menanggapi pernyataan Prasetio Edi, Gubernur DKI anies Baswedan membenarkan harus dibenahinya pola komunikasi dengan pihak terkait. <br />Hasil rapat, DPR menyetujui revitalisasi Taman Ismail Marzuki, tetapi meminta Pemprov DKI agar transparan sesuai regulasi dan tidak berorientasi komersial. <br /> <br />Pemprov pun diminta memperkuat komunikasi dengan seniman yang selama ini menganggap Taman Ismail Marzuki sebagai rumah. <br /> <br />3 Juli 2019 lalu, Pemprov DKI Jakarta memulai revitalisasi Taman Ismail Marzuki. <br /> <br />Polemik bermula saat munculnya protes dari kelompok seniman. <br /> <br />Mereka menolak revitalisasi karena situs seni dan budaya akan dikomersialkan dengan pembangunan hotel bintang 5. <br /> <br />Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki kemudian melapor ke Komisi X terkait proyek tersebut. <br /> <br /> <br />
