JAKARTA, KOMPAS.TV - Masih gara-gara corona, pasar modal terus menerus menelan pil pahit, karena indeks harga saham gabungan tercatat anjlok, menembus level psikologis di bawah 5600-an. <br /> <br />Merosotnya IHSG pada perdagangan Kamis kemarin, membuat catatan kelam bagi pasar modal, karena menjadi kinerja terlemah di pasar asia dan terendah sepanjang tiga tahun terakhir. <br /> <br />Menurut analis, tidak hanya sentimen global virus corona saja yang ganas menggerogoti pasar modal domestik. <br /> <br />Tapi, ada juga sentimen domestik yang turut mendorong IHSG terperosok, yakni kebijakan perbankan yang menurunkan bunga KPR sebesar 5 persen, tercermin dari menurunnya saham sejumlah perbankan, seperti BRI dan BNI. <br /> <br />Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, memperkirakan IHSG yang berada di zona merah ini, masih akan berlanjut dalam waktu panjang. <br /> <br />Artinya, psikologis pasar akan otomatis berpola wait and see, sampai muncul sentimen positif baik dari domestik maupun global, yang dapat menyelamatkan pergerakan IHSG kembali di zona hijau. <br /> <br />Tetapi, William juga meyakinkan para investor agar tak panik berlebih meski tetap harus bijak memilah emiten yang sehat saat hendak membeli saham. <br /> <br />
