SUMATERA UTARA, KOMPAS.TV - Albert Zega, pelajar kelas IX SMPN 2 Sitolu Ori, Nias Utara, menjadi guru bagi 35 teman-temannya. Oleh para murid, Albert pun disebut guru cilik. <br /> <br />Albert sendiri memang bercita-cita untuk menjadi seorang guru. Ia pun tak ingin menyia-yiakan hal itu sehingga memutuskan mengajarkan teman-temannya. <br /> <br />Dalam proses kegiatan belajar mengajar, Albert membagi para muridnya ke dalam 3 kelompok. <br /> <br />Kelompok pertama diisi oleh anak-anak yang belum bisa membaca, kelompok kedua diisi oleh anak-anak yang duduk di kelas 1 SD hingga 3 SD. <br /> <br />Sementara, kelompok tiga terdiri dari anak-anak kelas 1 SD hingga 6 SD. <br /> <br />Kelompok belajar yang digagas Albert sudah berjalan selama enam bulan. Remaja 14 tahun ini prihatin dengan kemampuan belajar anak-anak di sekitar rumahnya di Desa Hilisalo'o. <br /> <br />Atas izin ibunya, Albert membuka kelompok belajar di rumahnya. Tidak lupa, ia juga meminta izin orangtua peserta kelompok belajarnya. <br /> <br />Albert tidak memiliki buku panduan mengajar. Dengan segenap ketulisan hati, Albert mengandalkan ilmu yang selama ini ia terima di bangku sekolah. <br /> <br />Semua ilmu dan tenaga yang diberikan \"guru kecil\" ini kepada anak-anak Desa Hilisalo'o pun gratis. Teman-temannya yang menjadi lebih pintar menjadi ganjaran yang tak ternilai bagi Albert. <br /> <br />#Sumut #GuruCilik #Pengajar <br /> <br />
