JAKARTA, KOMPASTV - Tak sedikit calon jemaah umrah yang kaget dan kecewa. <br /> <br />Pasca-kerajaan Arab Saudi menutup sementara akses kedatangan umrah sebagai pencegahan penyebaran virus corona. <br /> <br />Para calon jemaah umrah mengaku ikhlas namun meminta pemerintah memberikan kompensasi atas batalnya keinginan mereka untuk umrah ke Tanah Suci. <br /> <br />Para pengusaha biro perjalanan haji dan umrah pun meminta masyarakat bersabar dan memaklumi keputusan pemerintah Arab Saudi. <br /> <br />Pemerintah telah berkoordinasi dengan dan sejumlah asosiasi penyelenggara haji-umrah terkait nasib calon jemaah umrah yang gagal berangkat. <br /> <br />Menteri Agama Fahrul Razi menegaskan jemaah umrah tetap akan diberi kompensasi baik berupa penjadwalan ulang keberangkatan maupun perpanjangan visa tanpa biaya tambahan. <br /> <br />Pemerintah Indonesia memahami keputusan pemerintah Arab Saudi sebagai langkah negara tersebut memproteksi negaranya dari penyebaran virus corona. <br /> <br />Keputusan Arab Saudi menangguhkan pengajuan visa termasuk Indonesia sangat berdampak terlebih minat masyarakat Indonesia untuk umrah meningkat dalam lima tahun terakhir. <br /> <br />Pada 2014 hingga 2015, jumlah jemaah umrah Indonesia mencapai 649.000 orang. <br /> <br />Sementara pada 2018 hingga 2019 jumlahnya mencapai 974.650 orang. <br /> <br />Bahkan pada 2017 hingga 2018 jumlah jemaah umrah sempat menembus 1.5 juta orang. <br /> <br />Bagaimana pemerintah menjamin dan memastikan para calon jemaah umrah tetap mendapatkan haknya? Hingga ada kepastian status penerbangan umrah ke Arab Saudi? <br /> <br />