- Forum Guru Honorer Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara berlangsung rusuh. <br /> <br />Aksi demonstrasi dilakukan di depan kantor Bupati dan kantor Dinas Pendidikan. <br /> <br />Demo penuh dengan tangisan dari para guru honorer, kemarahan dan hampir rusuh, karena para guru honorer tidak mendapat perpanjangan SK. <br /> <br />Para guru honorer terancam tidak bisa mengajar lagi, karena Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun tidak melakukan perpanjangan SK mereka. <br /> <br />Sejumlah 600 orang guru tidak mendapatkan perpanjangan SK, alasannya adalah karena APBD 2020 kabupaten Simalungun tidak mencukupi untuk membayarkan gaji mereka. <br /> <br />Awalnya, massa ingin menemui bupati, namun aksi mereka tertahan di depan kantor karena bupati tidak ada di tempat. <br /> <br />Kemudian, mereka melanjutkan ke kantor Dinas Pendidikan karena mereka merasa sudah ditindas oleh pemerintah. <br /> <br />Bahkan, tidak sedikit guru wanita yang membawa anak mereka yang masih kecil, hingga sujud menyembah agar SK mereka dapat diperpanjang. <br /> <br />Praktek pungutan liar atau pungli juga berlangsung di Dinas Pendidikan dan kisaran biaya pungli adalah sekitar 3-5 juta rupiah. <br /> <br />Jika para guru tidak membayar pungli, maka mereka bersedia untuk dipindahkan atau ditugaskan ke daerah yang jauh dari rumah mereka. <br /> <br />Hal tersebut sama saja dengan memberhentikan para guru secara perlahan. <br /> <br />Terkait pungli, disampaikan langsung oleh Ganda Armando Silalahi, Ketua Forum Guru Honorer Simalungun. <br /> <br />