BALI, KOMPAS.TV - Jelang hari raya nyepi, sekelompok pemuda di karangasem, bali, membuat ogoh-ogoh ramah lingkungan. <br /> <br />Ogoh-ogoh ini terbuat dari sabut kelapa, dan bambu, dengan ketinggian 5 meter. <br /> <br />Ini adalah ogoh ogoh, alias patung khas bali yang biasanya dibuat jelang perayaan hari raya nyepi. <br /> <br />Biasanya bahan utama ogoh-ogoh terbuat dari styrofoam yang sulit terurai dan mencemari lingkungan. <br /> <br />Namun ogoh-ogoh ini berbeda, karena dibuat dari bahan-bahan ramah lingkungan seperti bambu, dan serabut kelapa. <br /> <br />Karena terbuat dari bahan-bahan dari alam, pembuatannya ogoh-ogoh ini sangat memperhatikan detil, sehingga proses pembuatan membutuhkan waktu yang cukup lama, dibandingkan ogoh-ogoh pada umumnya. <br /> <br /> <br />Ogoh ogoh ramah lingkungan ini digagas oleh kelompok pemuda di Dusun Juwuk Legi, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem, Bali. <br /> <br />Proses membuat ogoh-ogoh berbentuk seekor monyet ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan. <br /> <br />Serabut kelapa harus dihaluskan sesuai ukuran dan bentuk, ditempel dan disatukan dengan anyaman bambu. <br /> <br />Selain ramah lingkungan ogoh-ogo dari sabut kelapa ini juga lebih hemat biaya. <br /> <br />Dalam proses pembuatannya dibutuhkan sekitar 1.000 butir kelapa, untuk ogoh-ogoh dengan tinggi 5 meter. <br /> <br /> <br />