JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, adalah menjaga jarak antar orang atau dikenal dengan sosial distancing. <br /> <br />Sejumlah organisasi Islam dan Majelis Ulama pun mengimbau agar umat muslim untuk sementara beribadah di rumah masing-masing. <br /> <br />Seruan agar mengganti shalat jumat dengan shalat dzuhur datang pertama kali dari Majelis Ulama Indonesia. <br /> <br />Seruan tersebut bahkan dikeluarkan dalam bentuk fatwa. <br /> <br />Ini dilakukan setelah para ulama di MUI melihat potensi penularan tinggi virus corona. <br /> <br />Fatwa MUI didukung salah satu organisasi terbesar umat islam inDonesia, Muhammadiyah. <br /> <br />Ketua Umum Pengurus Pusat Muhamadiyah, Haedar Nasir menilai, fatwa MUI tersebut keluar demi keselamatan umat yang lebih besar. <br /> <br /> <br />Presiden Joko Widodo sendiri saat di Istana Bogor Jawa Barat, juga mengimbau masyarakat saat ini untuk beribadah di rumah, guna menghindari penyebaran virus corona. <br /> <br />Langkah meniadakan shalat jumat tak hanya dilakukan di Indonesia. <br /> <br />Sejumlah negara lain telah lebih dulu memilih meniadakan dulu shalat Jumat, seperti di Palestina, 27 masjid di wilayah Bathlehem membatalkan shalat jumat pekan lalu. <br /> <br />Di Singapura, sebanyak 70 masjid ditutup sementara guna mencegah penyebaran virus corona. <br /> <br />Iran juga memutuskan pembatalan shalat Jumat di 23 kota termasuk di Teheran. <br /> <br />Kemudian di Jepang, shalat Jumat ditiadakan selama 2 pekan ke depan. <br /> <br />Sementara di Kuwait memutuskan menutup seluruh masjid, Turki dan Tajikistan, shalat Jumatnya ditiadakan untuk sementara waktu. <br /> <br />Di seluruh dunia saat ini tercatat ada 179 ribu orang terinfeksi virus corona dengan angka kematian mencapai 7 ribu orang. <br /> <br />
