JAKARTA, KOMPASTV Pemerintah menyebut akan melakukan rapid test kepada warga negara Indonesia untuk mendeteksi dini persebaran virus corona. <br /> <br /> Jadi memang ada prioritas, dan kita memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan, di Jakarta Selatan, ujar Jokowi saat memberikan konfrensi pers, Jakarta (20/3/2020). <br /> <br />Salah satu cara rapid test adalah dengan mengecek sampel darah. Darah pasien diambil dengan menggunakan jarum suntik. <br /> <br />Sampel darah tersebut diuji dengan menggunakan alat rapid test. <br /> <br />Salah satu kelebihan rapid test dengan menggunakan sampel darah adalah, tidak membutuhkan saran pemeriksaan laboratorium pada BSL (Bio Safety Level). <br /> <br />Artinya, tes ini bisa dilakukan di hampir seluruh laboratorium di rumah sakit Indonesia. <br /> <br />Apabila ini bisa dilakukan, potensi penyebaran virus corona di seluruh Indonesia pun dapat diminimalisir. <br /> <br />Meski demikian, rapid test dengan sampel darah ini juga memiliki kelemahan. <br /> <br />Pasien yang terinfeksi kurang dari seminggu, tak akan terdeteksi terinfeksi Covid-19. <br /> <br />Sebab, rapid test ini memeriksa bagian immunoglobulin. Immunoglobulin seseorang akan muncul setidaknya lima hari sampai seminggu setelah terinfeksi virus. <br /> <br />Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, saat ini (22/3/2020), sebanyak 4000 rapid test sudah dilakukan. <br /> <br />Sementara itu, 150 ribu alat rapid test dalam pengiriman ke Indonesia dan 500 ribu alat rapid test segera dikirim. <br /> <br />
