BALI, KOMPAS.TV - Setiap agama dan kepercayaan di Indonesia, memiliki tata cara tersendiri untuk melakukan ibadah. <br /> <br />Tak kecuali bagi umat hindu di Bali, yang menggunakan Canang atau sajian bunga sebagai salah satu unsur penting dalam memanjatkan doa kepada tuhan. <br /> <br />Diberi keberlangsungan hidup, warga Hindu menyalurkan rasa syukur mereka melalui sembahyang dengan menggunakan canang. <br /> <br />Canang yang berupa sesembahan ini terdiri dari berbagai isian, seperti beragam bunga, porosan, irisan tebu, dan irisan pisang. Daun kelapa atau janur inilah yang digunakan sebagai wadahnya. <br /> <br />Tak sembarangan dalam membuat canang, karena urutannya pun telah ditetapkan. <br /> <br />Dahulu setiap wanita Hindu di Bali diharuskan bisa membuat canang. <br /> <br />Namun dalam perjalanan waktu, kini canang telah diperjual-belikan, lantaran perubahan waktu dan aktivitas yang dimiliki warga saat ini. <br /> <br />Hal ini sejalan dengan keberadaan penjual Canang, yang hanya menawarkan harga berkisar 600 hingga seribu rupiah untuk Canang kecil. <br /> <br />Dalam hari-hari besar, permintaan canang bisa menjadi dua kali lipat. <br /> <br />Diperkirakan kebutuhan untuk janur sendiri di Bali mencapai 360 ribu ton per tahun. <br /> <br />Penjual Canang pun didominasi kaum perempuan. <br /> <br />Meski begitu, lelaki juga diperbolehkan membuat Canang. <br /> <br />
