KOMPAS.TV - Banyak atlet profesional bertumbangan terserang virus Corona. <br /> <br />Secara medis kondisi ini disebabkan over training yang justru menurunkan sistem imunitas tubuh. <br /> <br />Seorang atlet identik dengan gaya hidup sehat dan memiliki daya tahan tubuh atau imunitas yang baik. <br /> <br />Namun nyatanya persepsi ini keliru. <br /> <br />Sebab menurut penelitian, imunitas tidak berbanding lurus dengan pola latihan. <br /> <br />Bahkan latihan berlebih ternyata justru menurunkan tingkat kekebalan tubuh dari serangan penyakit. <br /> <br />Ini lah mengapa banyak atlet yang ikut terpapar virus Corona. <br /> <br />Sebut saja Daniele Rugani dan Paulo Dybala di Juventus hingga sederet bintang Premier League dan La Liga Spanyol. <br /> <br />Belum lagi di arena basket, bintang macam Luka Doncic hingga Kevin Durant juga terpapar virus ini. <br /> <br />Secara medis latihan berat yang dijalani atlet profesional kerap berujung over training. <br /> <br />Kondisi ini menimbulkan trauma pada jaringan otot skelet dan pembentukan sitokin proinflamasi. <br /> <br />Efeknya, tubuh justru jadi mudah terserang penyakit terutama bagian pernafasan. <br /> <br />Fenomena ini dalam istilah medis disebut periode open window, yang berlangsung tiga hingga 84 jam usai over training. <br /> <br />Dengan segala pertimbangan medis ini, keputusan berbagai federasi olahraga untuk menghentikan sementara kompetisi di tengah pandemi virus Corona sangat tepat. <br /> <br />Sebab ancaman virus ini tidak hanya mengintai penonton yang hadir di stadion tapi juga atlet itu sendiri. <br /> <br />
