JAKARTA, KOMPASTv - Ramadhan masih sekitar satu bulan lagi. <br />Namun sepekan ini, para pejabat pemerintah tengah berpikir keras untuk menentukan perlukah melarang mudik saat lebaran pada Mei nanti di tengah ganasnya virus corona. <br /> <br />Rekomendasi ini keluar setelah data penyebaran covid-19 di sejumlah daerah di Pulau Jawa melonjak karena sudah ada warga perantau di Jabodetabek yang mencuri start mudik duluan dari episentrum corona tanah air. <br /> <br />Di Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil telah mengeluarkan maklumat larangan mudik selama pandemi corona. Mereka yang memaksa mudik otomatis berstatus orang dalam pemantauan dan harus menjalani isolasi selama 14 hari. <br /> <br />Imbauan serupa juga disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. <br />Ganjar meminta warga belajar dari kasus penularan covid-19 dari pasien ke keluarga dan warga sekitar di Solo dan Purbalingga. <br /> <br />Imbauan untuk tidak mudik ini dilakukan demi memutus mata rantai penularan virus corona baru covid-19. <br /> <br />Di Demak, Jawa Tengah, Kecamatan Guntur, mewajibkan para perantau yang pulang kampung untuk melapor dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan oleh tim kesehatan dari puskesmas setempat. <br /> <br />Berstatus sebagai orang dalam pemantauan, orang yang mudik dari rantau ini didatangi ke rumah tiga hari sekali untuk mengecek kondisi kesehatannya. <br /> <br />Pemeriksaan ini dilakukan untuk antisipasi dini jika ada pemudik yang tertular virus corona. Para pemudik ini juga diwajibkan untuk mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. <br /> <br />