SURABAYA, KOMPASTV - Begitu pemesanan pelindung wajah dibuka, departemen desain produk fakultas desain kreatif dan bisnis ITS Surabaya langsung kebanjiran pesanan. <br /> <br />Kebutuhan pelindung wajah ternyata tak hanya datang dari rumah sakit rujukan corona tetapi juga dari fasilitas layanan kesehatan lain seperti puskesmas dan rumah sakit biasa. <br /> <br />Pelindung wajah atau face shield ini awalnya dibuat dengan memanfaatkan teknologi 3D printing atau percetakan tiga dimensi. <br /> <br />Namun, demi memenuhi kebutuhan para tenaga kesehatan yang setiap hari harus menghadapi pasien mereka pun bekerja sama dengan asosiasi printer 3D Indonesia dan memanfaatkan prosedur yang lebih efisien. <br /> <br />Bahan bakunya adalah plastik jenis PET dan HDPE yang mudah ditemui di pasaran. <br /> <br />Produksi alat pelindung diri jenis pelindung wajah ini juga melibatkan aparatur sipil negara atau ASN Pemerintah Kota Surabaya. <br /> <br /> <br />APD produksi Pemkot Surabaya menggunakan bahan baku plastik mika yang dibentuk sedemikian rupa sesuai pola pelindung wajah. <br /> <br />Bersama-sama, ITS dan Pemkot Surabaya akan terus memproduksi alat pelindung diri selama permintaan terus masuk dari institusi kesehatan yang menangani pasien covid-19. <br /> <br />