SEMARANG, KOMPAS.TV - Tempat pemakaman umum Sewakul, di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mendapatkan karangan bunga. <br /> <br />Karangan bunga ini bertuliskan \"Duka Cita Matinya Hati Nurani\" imbas dari penolakan oknum warga terhadap jenazah Covid-19 . <br /> <br />Puluhan karangan bunga yang berada di TPU Sewakul, jadi simbol aksi simpati masyarakat luas atas perisitiwa penolakan jenazah perawat yang terpapa Covid-19. <br /> <br />Sejak Jumat lalu karangan bunga berdatangan, kebanyakan berasal dari organisasi masyarakat. <br /> <br />Usai ketua rt desa sewakul meminta maaf, atas tragedi penolakan jenazah perawat yang meninggal karena Covid-19. <br /> <br />Kini sebuah video ketua RW 08 desa sewakul meminta maaf, juga viral di media sosial. <br /> <br />Dalam video berdurasi 48 detik itu, ketua RW 08, daniel sugito meminta maaf sekaligus mengklarifikasi, bahwa penolakan terjadi oleh beberapa oknum warganya, bukan seluruh warga desa sewakul. <br /> <br />Polda Jawa Tengah telah menangkap tiga orang warga Desa Sewakul, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang yang menolak pemakaman perawat Covid-19. <br /> <br />Tiga orang yang ditangkap, diduga telah memprovokasi warga sehingga menolak pemakaman jenazah Covid-19, yang sudah sesuai protokol kesehatan. <br /> <br />Masing-masing berinisial, thp berusia 31 tahun, BSS, 54 tahun, dan S, 60 tahun. <br /> <br /> <br /> <br />
