KOMPAS.TV - Konsep kartu prakerja oleh sebagian pihak dinilai tidak menjawab kebutuhan mereka yang menjadi korban PHK. <br /> <br />Adanya konsep pelatihan secara online dinilai kurang taktis dan strategis dalam membantu jutaan pekerja yang kehilangan mata pencahariannya karena corona. <br /> <br />Lantas, solusi apa yang paling tepat untuk mengatasi ledakan korban PHK akibat corona? <br /> <br />Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Tenaga Kerja dan BPJS Ketenagakerjaan per tanggal 11 April 2020, total ada 2.814.297 pekerja yang kena PHK dan dirumahkan akibat wabah corona. <br /> <br />Melihat melonjaknya jumlah orang yang kehilangan mata pencahariannya, pemerintah melalui Kemenko Perekonomian menyiapkan program kartu prakerja yang memprioritaskan korban PHK sebagai penerima. <br /> <br />Meski program kartu prakerja sempat mengundang kontroversi karena dianggap kurang pas dan tepat sasaran, namun animo pendaftar hingga penutupan gelombang pertama sudah berjumlah 2.078.026 orang. <br /> <br />Selain program kartu prakerja, pemerintah melalui BP Jamsostek juga menggodok skema pemberian insentif bagi pekerja korban PHK. <br /> <br />Rencananya, setiap pekerja korban PHK akan diberikan insentif sebesar Rp 1 hingga 5 juta untuk tiga bulan. <br /> <br />