MEKSIKO, KOMPAS.TV - Krisis alat pelindung diri atau APD yang melanda Meksiko saat memerangi Covid-19, ternyata tidak menyurutkan semangat warga Meksiko untuk melamar pekerjaan sebagai tenaga medis. <br /> <br />Sekitar 800 orang rela mengantre di depan pusat perekrutan tenaga kerja di Meksiko City demi bekerja di garda terdepan melawan virus corona. <br /> <br />Para pencari kerja ini sadar betul, menjadi tenaga medis tentunya sangat berisiko terhadap penularan Covid-19. <br /> <br />Namun, mereka tidak punya pilihan lain selain nekat melamar pekerjaan menjadi tenaga medis. <br /> <br />Kurangnya tenaga medis di Meksiko, diakui sendiri oleh sang Presiden, Andres Manuel Lopez Obrador. <br /> <br />Situasi ini diperparah dengan pandemi yang meluas, serta dirumahkannya ratusan ribu pekerja badan kesehatan masyarakat utama. <br /> <br />Selain itu, para pelamar juga mengeluhkan kurangnya koordinasi di antara pihak berwenang. <br /> <br />Pasalnya banyak dari mereka yang sudah melamar di berbagai pusat kesehatan di negara itu, namun belum juga menerima panggilan kerja. <br /> <br />Sehari sebelumnya, para tenaga kesehatan di Meksiko City menggelar unjuk rasa. <br /> <br />Mereka menuntut lebih banyak alat pelindung diri untuk merawat pasien corona. <br /> <br />Mereka khawatir, kurangnya APD akan berdampak bagi kesehatan mereka. <br /> <br />
