KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia menyatakan hanya melaporkan kasus meninggal positif Corona, yang terkonfirmasi lewat tes swab. <br /> <br />Hal ini untuk menjawab, jika ada jumlah kematian yang berbeda dengan angka pemerintah. <br /> <br />Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyatakan, pemerintah tidak akan pernah memasukkan data pasien meninggal yang statusnya belum terkonfirmasi. <br /> <br />Sebaliknya, jika hasil tes keluar setelah pasien meninggal dan hasilnya positif Corona, maka akan langsung dimasukan ke dalam data pasien meninggal akibat Covid-19. <br /> <br />Sementara itu, Laboratorium Institute of Tropical Disease atau ITD Universitas Airlangga kewalahan dalam lakukan uji swab terkait Covid-19. <br /> <br />Dalam sehari ada 3.000 pemeriksaan tes swab di laboratorium ITD Unair. <br /> <br />Untuk itu ITD Unair bekerja sama dengan balai besar teknik kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit, untuk mengakomodasi uji laboratorium swab Covid-19. <br /> <br />Untuk menyelesaikan pemeriksaan swab Covid-19 ini, ITD Unair membutuhkan waktu sekitar 3 hari. <br /> <br />Per hari Minggu, 19 April 2020, jumlah kasus positif Corona di Indonesia bertambah 327 kasus menjadi 6.575 kasus. <br /> <br />Sementara itu, jumlah pasien sembuh bertambah 55 orang, menjadi 686 pasien sembuh. <br /> <br />Sementara jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 bertambah 47 orang menjadi 582 orang. <br /> <br />Lima penambahan terbanyak kasus Corona terjadi di DKI Jakarta, 108 kasus. <br /> <br />Lalu di Jawa Barat bertambah 55 kasus. <br /> <br />Kemudian Jawa Timur bertambah 35 kasus. <br /> <br />Lalu Sulawesi Selatan bertambah 27 kasus, dan Jawa Tengah bertambah 20 kasus. <br /> <br />