BOJONEGORO, KOMPAS.TV - Sempat mengunggah video soal minimnya fasilitas ruang isolasi corona di Bojonegoro, Jawa Timur. <br /> <br />Seorang warga bernama Taufik, kini membuat rekaman permohonan maaf. <br /> <br />Setelah bertemu dengan bupati tambakrejo, taufik meminta maaf secara terbuka di hadapan Camat Tambakrejo dan petugas TNI - Polri. <br /> <br />Dalam video permintaan maafnya, ia juga memita warganet untuk tidak menyebarkan video yang ia buat. <br /> <br />Sebelumnya, video yang dibuat taufik, viral di media sosial. <br /> <br />Dalam videonya, warga Tambakrejo ini menceritakan soal minimnya fasilitas kesehatan di ruang isolasi di Gedung SMPN 1 Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur. <br /> <br />Niat menyampaikan kritik, justru berbalik pahit. <br /> <br />Video ini diunggah taufik, Warga Tambakrejo, yang tengah diisolasi di SMPN 1 Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai penanganan penyebaran covid-19. <br /> <br />Dalam video, Taufik mengeluhkan minimnya fasilitas ruang isolasi. <br /> <br />Ia dan istrinya, hingga harus membeli kasur dan makanan sendiri, selama diisolasi satu ruangan yang sama, dengan tiga warga lain. <br /> <br />Lembaga bantuan hukum advokasi rakyat Bojoenegoro, justru menilai, video permintaan maaf Taufik, adalah bentuk persekusi. <br /> <br />Menurut ketua LBH, Anam Warsito, Taufik adalah korban dari pelaksanaan kebijakan yang kurang baik. <br /> <br />Rencananya LBH akan memberikan pendampingan psikologi untuk Taufik, termasuk pendapingan hukum jika ada keinginan untuk menuntut Bupati. <br /> <br />
