BANTEN, KOMPASTV Masyarakat telah merasakan dampak dari virus Covid-19 atau virus corona. <br /> <br />Di Banten, satu keluarga terpaksa harus kelaparan karena tidak makan selama dua hari. <br /> <br />Mereka adalah pasangan Kholid dan Yuli bersama empat orang anaknya. <br /> <br />Yuli dan Kholil tinggal di kelurahan Lontar Baru Kota Serang, Banten, bersama empat orang anaknya. <br /> <br />Yuli mengaku, keluarganya tak makan selama dua hari selama wabah pandemi Covid-19. <br /> <br />Tak ada yang dapat dilakukan, kecuali hanya berdiam diri di rumah. <br /> <br />Sementara itu, untuk mengganjal rasa lapar, ia mengaku hanya minum air saja. <br /> <br />Sudah berapa hari nggak makan? 2 hari om. Cuma diam aja, sampai saya sedih, abah nyuruh sabar ya ma... sambil dielus elus kata Yuli yang tak tahan membendung air mata. <br /> <br />Yuli mengaku, dirinya tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. <br /> <br />Padahal, sebelumnya dirinya sempat mengajukan diri sebagai penerima bantuan saat corona, namun ditolak. Dirinya dianggap masih menerima gaji dari dinas. <br /> <br />Belum ada, saya udah ngajuin, kalau yang masih dapat gaji mah ga dikasih tambahnya <br /> <br />Yuli mengaku, dirinya hanya seorang pegawai lepas yang dibayar per hari. <br /> <br />Dalam satu hari, ia mendapatkan upah sebesar 25 ribu rupiah. <br /> <br /> jadi per hari dibayarnya. Kalau misalkan masuk 25 ribu, kalau sakit ga dikasih. Kemarin aja mertua meninggal ga masuk, dipotong. Ujarnya. <br /> <br />Sementara itu, suami Yuli, Kholid bekerja sebagai pemulung. <br /> <br />Setiap hari, ia mencari barang bekas untuk bisa dijual kembali. <br /> <br />Namun, selama wabah pandemi corona ini, tak banyak yang bisa dicari. <br /> <br />Belum lagi, dirinya dan keluarga harus berjuang melawan pandemi. <br /> <br />Pada Senin, 20 April 2020, Yuli dinyatakan meninggal dunia karena beban psikologis yang dialaminya. <br /> <br />