SURABAYA, KOMPASTV Mulai 24 April 2020, larangan mudik mulai berlaku di tanah air. <br /> <br />Seluruh warga dilarang mudik ke kampung halaman. <br /> <br />Wali kota Surabaya Tri Rismaharini angkat bicara terkait larangan ini. <br /> <br />Menurutnya warga wajib patuh pada larangan mudik. <br /> <br />Karena penularan virus corona di Surabaya 90 persen penyebarannya disebabkan mobilitas penduduk, baik dari luar kota atau luar negeri. <br /> <br />/\"Saya berharap untuk warga Surabaya tidak melakukan mudik, karena kondisi (Covid-19). Saya tahu bahwa semua inginnya mudik, tapi kita harus tahu bahwa saat ini kondisinya tidak memungkinkan untuk kita melakukan perpindahan atau mudik. Karena risikonya sangat besar sekali,\"/ kata Risma, Selasa (21/4/2020). <br /> <br />Risma menjelaskan, ada tiga pilihan ketika seseorang tetap mudik selama pandemi virus corona baru. <br /> <br />, mereka berisiko sakit dan dirawat di rumah sakit. <br /> <br />, pemudik yang sakit dan dirawat di rumah sakit berisiko tak bisa mencari nafkah. <br /> <br />, para pemudik itu bisa memilih tak mudik dan tetap sehat. <br /> <br />
