PALEMBANG, KOMPAS.TV - Salah satu yang ditunggu saat bulan Ramadhan adalah menu berbuka puasa. <br /> <br />Di Palembang Sumatera Selatan, ada satu hindangan yang selalu jadi buruan warga. Yakni Ragit. <br /> <br />Kami ajak anda untuk melihat proses pembuatannya. <br /> <br />Kali ini menu ragit yang disajikan berwarna-warni. <br /> <br />Sebelum melihat proses pembuatan ragit, mari kita berkenalan dengan bunda Rayya. <br /> <br />Nama yang sudah tidak asing bagi warga palembang, khususnya penggemar Ragit. <br /> <br />Bahan utama pembuatan ragit adalah tepung terigu dan telur. <br /> <br />Sementara untuk kuah kari, dibutuhkan santan, daging sapi, cabai, bawang putih dan merah, serta rempah-rempah. <br /> <br />Pertama, campur santan daging sapi, dan aduk selama kurang lebih satu jam. <br /> <br />Siapkan pula bumbu yang sudah ditumis, untuk kemudian dimasukkan ke dalam santan. <br /> <br />Sembari menunggu santan matang, kita siapkan adonan ragit. <br /> <br />Campurkan tepung terigu bersama telur dan garam. <br /> <br />Kemudian tuangkan air dan aduk hingga merata. <br /> <br />Untuk memberi sajian ragit yang berbeda, anda bisa menambahkan pewarna alami dari sayur dan buah. <br /> <br />Setelah matang, gulung adonan hingga berbentuk segitiga atau lonjong. <br /> <br />Anda juga bisa berkreasi mencipta bentuk lain sesuai selera. <br /> <br />Ragit dapat disimpan dalam lemari es dan sanggup bertahan selama empat hari. <br /> <br />Kebanyakan pembeli memesan dengan cara pre order secara online, atau datang langsung ke penjual. <br /> <br />soal harga anda tak perlu khawatir. Ragit dijual relatif murah, berkisar Rp 5.000 per buah. <br /> <br /> <br />