KOMPAS.TV - Pandemi virus corona rupanya tak hanya menimbulkan ancaman bagi kesehatan dan jiwa masyarakat. <br /> <br />Lebih dari itu, virus corona juga memicu gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di kalangan pekerja. <br /> <br />Hal ini tentu akan membuat pekerja khawatir dengan masa depan kondisi keuangan mereka, karena sampai saat ini penyebaran corona belum diketahui sampai kapan akan berakhir. <br /> <br />Tak hanya pekerja, pandemi corona juga membuat geliat bisnis pelaku usaha, termasuk UMKM makin lesu. <br /> <br />Sejak virus corona merebak di indonesia, UMKM ikut terdampak dan memukul pendapatan pelaku usaha. <br /> <br />Pemerintah kini menyiapkan stimulus ekonomi bagi sektor riil untuk menyelamatkan tenaga kerja dari PHK. <br /> <br />Presiden Joko Widodo memerintahkan para menteri bergerak cepat memberikan penilaian dan memilah sektor riil yang terdampak corona. <br /> <br />Baik UMKM dan Sektor Informal harus mendapat perhatian. <br /> <br />Data Kementerian Tenaga Kerja mencatat, sudah lebih dari 1 juta pekerja terdampak corona. <br /> <br />Sambil menunggu bantuan apa yang bisa didapat dari pemerintah, kini setiap keluarga terdampak corona harus bersiasat dengan meninjau kembali anggaran bulanan, demi bisa tetap bertahan hingga pandemi corona berakhir. <br /> <br />Pandemi corona tak hanya mengancam kesehatan jiwa masyarakat, tapi juga mengancam kesehatan keuangan keluarga. <br /> <br />Bagaimana mengatur agar keuangan keluarga tetap sehat di masa pandemi corona? <br /> <br />Perencana Keuangan, Prita Ghozie menyebutkan ada 3 langkah yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan keluarga. <br /> <br />Untuk selengkapnya, simak tayangan berikut ini. <br /> <br />