BOGOR, KOMPAS.TV - Tidak sinkronnya data penerima bantuan sosial dari pemerintah terkait Covid-19 terhadap data pengajuan membuat sejumlah bantuan tidak tepat sasaran. <br /> <br />Akibatnya, sejumlah RT dan RW di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyegel kantor kelurahan. <br /> <br />Inilah bentuk kekecewaan para pengurus RT dan RW, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. <br /> <br />Mereka memprotes tidak sesuainya data penerima bantuan sosial dengan data warga yang mereka ajukan. <br /> <br />Akibat banyaknya bantuan yang tidak tepat sasaran, RT dan RW mendapat protes warga. <br /> <br />Sebagai ungkapan kekesalan mereka sejumlah pengurus RT dan RW pun menyegel kantor kelurahan. <br /> <br />Pihak kelurahan pun melakukan mediasi dengan pengunjuk ras yang merupakan pengurus RT dan RW. <br /> <br />Hasil mediasi pihak kelurahan menyanggupi tuntutan pengunjuk rasa dan siap mengawal pengajuan keberatan para RT dan RW ke Dinas Sosial setempat. <br /> <br />Menteri Sosial Juliari Batubara menjelaskan mekanisme penentuan data penerima program bantuan diserahkan kepada pemerintah daerah. <br /> <br />Dua minggu lagi, Kementerian Sosial akan menyalurkan Bansos khusus dengan durasi selama 3 bulan untuk daerah Jabodetabek. <br /> <br />Besaran Bansos khusus itu adalah Rp 600.000 per keluarga. <br /> <br /> <br />
