KOMPAS.TV - Ramadan di tengah pandemi covid-19 juga dirasakan WNI yang berada di Sydney, Australia. <br /> <br />Elvina Rahmatika, salah satu WNI yang sedang berada di Sydney ini menceritakan bagaimana kondisi dan suasana ramadhan selama ia tinggal di Sydney. <br /> <br />Tahun ini merupakan tahun ke-4 Elvina di Australia untuk mengenyam pendidikan. <br /> <br />Namun, yang berbeda dengan ramadhan di tahun ini ialah suasana yang jauh lebih sunyi daripada tahun-tahun sebelumnya. <br /> <br />Pasalnya, Australia saat ini menerapkan lockdown dan itu membuat Australia ditutup selama 6 bulan. Itu artinya, para pendatang ataupun pelajar tidak diperbolehkan keluar-masuk Australia seperti biasanya dan yang diperbolehkan masuk ke Australia hanya Warga Negara Australia saja. <br /> <br />Hal ini jelas mengakibatkan, Elvina tidak dapat pulang ke Tanah Air untuk merayakan lebaran dengan keluarga. <br /> <br />Selain itu, selama ramadhan di Australia, Elvina sudah terbiasa dengan tidak ada adzan, sehingga para muslim harus mandiri mengecek aplikasi di gadget untuk melihat waktu sholat. <br /> <br />Biasanya ada perkumpulan mahasiswa Indonesia yang sering mengajak berkumpul dan mengadakan buka bersama, namun di tengah pandemi ini hal tersebut tidak dapat dilakukan lagi. <br /> <br /> <br /> <br />
