BANDUNG, KOMPAS.TV - Tanpa catatan kejahatan sebelumnya, empat remaja perempuan, menjadi tersangka pembunuhan pengemudi taksi online. <br /> <br />Otak pembunuhan sadis ini, justru merupakan anak di bawah umur. <br /> <br />Para pelaku, bertemu lewat aplikasi kencan. <br /> <br />30 maret lalu, jenazah Samiyo Basuki Riyanto, ditemukan penuh luka, di tepi jurang, di Jalan Raya Banjaran - Pangalengan, Kabupaten Bandung Barat. <br /> <br />Hampir satu bulan, polisi mengungkap, pengemudi taksi online ini, diduga menjadi korban pembunuhan, yang dilakukan empat remaja perempuan. <br /> <br />Salah satu pelaku, bahkan masih berusia 15 tahun dan diduga sebagai otak pembunuhan. <br /> <br />Setelah membawa kabur mobil korban, mereka justru terlibat kecelakaan tunggal, karena tak ada yang bisa mengendarai mobil. <br /> <br />Kejahatan mereka, terungkap dari rekaman kamera pemantau CCTV, saat meninggalkan mobil korban, di wilayah Cimahi. <br /> <br />Keempat tersangka tega membunuh korban, diduga karena tak sanggup membayar ongkos perjalanan, dari Jonggol, Bekasi ke Pangalengan, sebesar 1,7 juta rupiah. <br /> <br />Sejak awal memesan jasa taksi online, mereka bahkan diduga telah berencana menganiaya korban. <br /> <br />Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala menduga, aksi kejahatan kelompok ini, dilakukan oleh orang yang sudah lama mengenal satu sama lain. <br /> <br />Polisi menyebut, para pelaku, saling mengenal lewat aplikasi kencan. <br /> <br />Polisi mengonfirmasi, para pelaku, sebelumnya tidak punya catatan kriminal. <br />Namun, akibat perbuatannya, kini mereka bisa diancam hukuman 20 tahun penjara, dan maksimal seumur hidup, karena diduga melakukan pembunuhan berencana. <br /> <br />
