KOMPAS.TV - Vidya Puji Astuti, salah seorang bidan di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste ini kini harus lebih bersabar. <br /> <br />Ramadhan dan lebaran tahun ini, ia tidak bisa mudik ke kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah. <br /> <br />\"Sedih itu manusiawi. Ya bagaimanapun kan kita seorang anak dimana biasanya kita di hari ramadhan berkumpul sama keluarga sekarang ahrus bertugas di sini, itu rasanya sedih,\" ucap Vidya. <br /> <br />Biasanya libur mudik merupakan hari-hari yang dinanti olehnya, setelah satu tahun bekerja membantu warga di tapal batas. <br /> <br />Pandemi Covid-19 membuatnya harus menahan diri untuk tidak pulang meski rindu keluarga tidak terbendung. <br /> <br />Ramadhan kali ini ia habiskan di mess puskesmas tempat ia bertugas di Desa Teba, Kecamatan Biboki Tanpah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. <br /> <br />\"Kita kembali kepada niat awal kalau kita itu ditugaskan di sini untuk mengabdi. Jadi bagaimanapun sekarang yang kita utamakan adalah masyarakat dan melayani masyarakat.\" kata Vidya. <br /> <br />Mengabdi kepada warga yang kesulitan di daerah perbatasan serta kecintaannya kepada keluarga membuat sang bidan melawan keinginanya untuk pulang. <br /> <br />Namun terkadang untuk melepaskan rasa rindu ia hanya menghubungi sanak keluarga melalui sambungan telepon. <br /> <br />
