JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi akhiri aksi curanmor yang memanfaatkan situasi sepi saat pandemi. <br /> <br />Berkomplot dan bersenjata api, belasan motor disita dari tangan para tersangka. <br /> <br />Tergolong cepat, aksi para pelaku sangat meresahkan masyarakat. <br /> <br />Perkara ini berawal atas pengungkapan kasus curanmor yang terekam kamera pemantau. <br /> <br />Dua pelaku membawa lari sebuah sepeda motor yang berada di wilayah pademangan, Jakarta Utara. <br /> <br />Aksi kedua pelaku ternyata telah ditunggu pelaku lain yang berperan sebagai penadah. <br /> <br />Polisi mengendus para pelaku tengah bertransaksi di pelabuhan Merak, Banten. <br /> <br />Tertangkap basah, saat hendak ditangkap, dua pelaku mencoba melakukan perlawanan. <br /> <br />Dengan tindakan terukur, dua pelaku tersungkur dengan timah panas yang bersarang. <br /> <br />Satu pelaku pun dinyatakan tewas saat dilarikan ke rumah sakit. <br /> <br />Salah seorang pelaku yang merupakan residivis memanfaatkan sepinya ibukota , menyusul pemberlakuan kebijakan PSBB. <br /> <br />Tiga orang dalam satu komplotan ini biasa beraksi di kawasan Jakarta Barat dan Utara. <br /> <br />Para pelaku diketahui memiliki peran tersendiri dalam komplotan. <br /> <br />Selain A yang tewas saat ditangkap, kami temui eksekutor berinisial H dan seorang penadah berinisial S. <br /> <br />Dalam penangkapan , polisi dapat menyita sejumlah alat bukti. <br /> <br />Selain kunci untuk mencuri, polisi juga menyita satu senjata api rakitan. <br /> <br />Dari sudut pandang kriminologi aksi komplotan ini cukup terorganisasi. <br /> <br />Hal ini terlihat, dari rekam jejak kejahatan pelaku sebagai residivis dan akses senjata api untuk menunjang aksi. <br /> <br /> <br />
