SEMARANG, KOMPAS.TV - Polisi mengatakan hingga Sabtu kemarin telah memaksa dua puluh tiga ribu kendaraan pemudik untuk berputar balik, di sejumlah daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. <br /> <br />Polisi juga akan mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan kendaraan yang nekat untuk mudik pada tujuh hari sebelum idulfitri. <br /> <br />Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Istiono yang memantau pos penjagaan operasi ketupat gerbang tol Kalikangkung, Semarang. <br /> <br />Mengatakan, aparat gabungan akan memperkuat pengawasan, di seluruh pos pemantauan terpadu. <br /> <br />Selain itu, Personel kepolisian terus menjaga ketat sejumlah titik yang bakal dilalui oleh warga yang mencoba nekat mudik. <br /> <br />Di tol Cikampek, Karawang, Jawa Barat, masih ditemui pemudik yang akhirnya disuruh putar arah. <br /> <br />Memasuki hari ketiga pemberlakuan larangan mudik, masih banyak pemudik yang coba-coba untuk bisa keluar wilayah Jabodetabek. <br /> <br />Namun penjagaan yang ketat memaksa para pemudik harus gigit jari, tak diperbolehkan melintas. <br /> <br />Seperti yang terpantau di kilometer 31 tol Jakarta - Cikampek, ratusan kendaraan terpaksa harus memutar balik kendaraannya kembali ke Jakarta. <br /> <br />Seperti yang dialami oleh warga asal Sumatera, yang akan menuju ke kota Bandung, Jawa Barat. <br /> <br />Hal serupa juga dialami oleh pengemudi kendaraan pribadi yang mengaku hendak menjemput putranya yang mondok di sebuah pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat. <br /> <br />Pengecekan oleh pihak kepolisian sangat ketat. <br /> <br />Polisi akan memberhentikan kendaraan yang akan melewati kilometer 31 tol cikampek, tanpa terkecuali. <br /> <br />Kendaraan seperti bus besar dan sedang, langsung diminta untuk putar balik, apa pun alasannya. <br /> <br />Hal ini demi memutus rantai penyebaran covid-19. <br /> <br /> <br />
