KOMPAS.TV - Pemeriksaan kendaraan dalam rangka PSBB di perbatasan kabupaten Maros dan kota Makassar, Sulawesi Selatan, kerap menimbulkan kemacetan. <br /> <br />Kemacetan pun dimanfaatkan warga, untuk menawarkan sarung tangan pada para pengguna jalan. <br /> <br />Sebuah upaya untuk bertahan hidup di tengah pandemi covid-19. <br /> <br />Dalam rangka Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sulawesi Selatan, dilakukan pemeriksaan kendaraan di Jalan Trans Sulawesi tepatnya di perbatasan kabupaten Maros dengan Kota Makassar. <br /> <br />Pemeriksaan kerap menimbulkan antrean kendaraan dan kemacetan. <br /> <br />Situasi ini justru dimanfaatkan warga, untuk menawarkan sarung tangan pada para pengguna jalan. <br /> <br />Sebagian penjual sarung tangan di titik pemeriksaan ini, tadinya bekerja sebagai buruh pelabuhan dan sejumlah pabrik. <br /> <br />Ada juga yang bekerja sebagai pedagang makananan. <br /> <br />Namun, selama pandemi covid-19, perusahaan merumahkan mereka. Menjual sarung tangan pun menjadi alternatif mata pencaharian. <br /> <br />Sepasang sarung tangan dijual dengan harga Rp10.000. <br /> <br />Tidak bisa dipastikan berapa rupiah yang didapat warga dari seharian menjual sarung tangan. <br /> <br />Tak jarang, tetesan keringat tidak menghasilkan serupiah pun. <br /> <br />Demi bertahan hidup di masa pandemi ini, tidak tanggung-tanggung, warga menjajakan sarung tangan mulai subuh hingga malam hari. <br /> <br />Bahkan terik matahari, tidak mereka hiraukan. <br /> <br /> <br />
