NTT, KOMPASTV - Seorang petani di kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur tetap berupaya menjual hasil pertaniannya dengan sistem online. <br /> <br />Langkah ini dilakukan agar tetap mendapatkan penghasilan walau hanya berada di rumah. <br /> <br />Petani tomat ini menggunakan media sosial seperti facebook dan whatsaap untuk bisa menawarkan hasil pertanian yang saat ini siap panen. <br /> <br />Insiatif yang ia lakukan untuk memanfaatkan jejaring sosial akhirnya berbuah manis. <br /> <br />Tomat hasil panenannya pun laris diminati pembeli. <br /> <br />Para pembeli yang memesan tomat langsung diantar ke rumah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menjaga jarak. <br /> <br />Sebelumnya petani tomat biasanya menjual dengan cara mengantar tomat ke pasar pasar terdekat namun saat ini tidak bisa dilakukan karena pandemik covid-19. <br /> <br />Bila petani ini tidak mencari cara untuk bisa menjual tomatnya petani ini bisa merugi hingga ratusan juta rupiah. <br /> <br />Karena sistem pertanian yang dilakukan petani ini menggunakan pola pertanian Drip irigation atau irigasi tetes yang membutuhkan biaya cukup mahal. <br /> <br />
