JAKARTA, KOMPAS.TV - Provinsi Jawa Timur , kini menjadi provinsi di Indonesia yang memiliki angka kasus positif covid-19 tertinggi kedua. <br /> <br />Lonjakan kasus di Jawa Timur ini, disebabkan banyak faktor. <br /> <br />Salah satunya, belum meratanya warga mematuhi aturan pembatasan sosial. <br /> <br />Karena itu, Pemprov Jawa Timur setuju masa pembatasan sosial berskala besar, PSBB, di wilayah Surabaya Raya diperpanjang. <br /> <br />Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini menekankan, untuk mempersempit klaster penyebaran covid-19 di wilayahnya dengan memastikan warga yang positif terjangkit, untuk dirawat di rumah sakit. <br /> <br />Selain wilayah Surabaya Raya, wilayah Malang Raya di Jawa Timur, menyusul bersiap menerapkan pembatasan sosial. <br /> <br />PSBB diterapkan karena terjadi peningkatan kasus dua kali lipat dalam waktu singkat, di wilayah Kabupaten dan Kota Malang, serta Kota Batu. <br /> <br />Ada 57 klaster penularan covid-19 di Jawa Timur. <br /> <br />Tiga klaster terbesar, yakni klaster tenaga kesehatan haji, klaster temboro, serta klaster pabrik rokok Sampoerna. <br /> <br />Selain perpanjangan aturan pembatasan sosial, upaya apalagi yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan angka penyebaran corona? <br /> <br />Lalu, klaster-klaster penularan mana saja yang jadi prioritas penanganan? <br /> <br />Untuk membahasnya, telah terhubung Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga, Windu Purnomo. <br /> <br />
