KOMPAS.TV - Mengalami susah sinyal, sejumlah siswa yang tinggal di perbukitan di Gunung Kidul, Yogyakarta, kesulitan mengakses pembelajaran secara online. <br /> <br />Situasi ini mendorong seorang guru untuk mendatangi anak didiknya satu persatu. <br /> <br />Pramesti Utami adalah guru Kelas I di Sekolah Dasar Candirejo 2, Kecamatan Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta. <br /> <br />Sejak pandemi covid-19 dan kegiatan belajar-mengajar berlangsung dari rumah, Pramesti punya ritual baru. <br /> <br />Seminggu sekali, Pramesti menyediakan waktu, mengunjungi anak didiknya di rumah. <br /> <br />Kunjungan ini harus dilakukan Pramesti, karena sebagian siswa tinggal di wilayah perbukitan, yang susah sinyal. <br /> <br />Para siswa kesulitan mengakses pembelajaran secara online. <br /> <br />Beberapa orangtua bahkan tidak memiliki HP yang memadai untuk mengikuti proses belajar secara online. <br /> <br />Kegiatan belajar-mengajar pun tidak berjalan maksimal. <br /> <br />Kunjungan ke rumah, menjadi upaya Pramesti memaksimalkan proses belajar-mengajar. <br /> <br />Untuk bisa sampai ke rumah para siswa, Pramesti harus melewati medan terjal, dengan sepeda motornya. <br /> <br />Pramesti menjalaninya dengan senang dan antusias. <br /> <br />Pramesti meyakini selama pandemi covid-19 ini, kualitas pendidikan para siswanya akan turun, jika ia tidak berupaya lebih. <br /> <br />Keterbatasan ekonomi, membuat orangtua tidak mampu memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar secara online. <br /> <br />Kunjungan Pramesti pun sangat disyukuri oleh para orangtua. <br /> <br />Kunjungan Pramesti ini juga \"membakar\" semangat bagi para siswa selama harus belajar dari rumah di masa pandemi covid-19. <br /> <br /> <br />