JAKARTA, KOMPAS.TV - Lebih dari 34 ribu pekerja migran dari berbagai negara akan pulang ke kampung halaman di Indonesia, meski masih terjadi wabah virus corona. <br /> <br />Mereka yang akan pulang itu berpotensi kesulitan kerja, dan rentan kemiskinan. <br /> <br />Bagaimana Pemerintah harus menerapkan protokol kesehatan, dan memperhatikan nasib mereka? <br /> <br />Untuk membahasnya kita sudah terhubung dengan Tenaga Ahli Utama Kedeputian III KSP, Fadjar Dwi Wishnu Wardhani, serta Kepala Pusat Studi dan Kajian Migrasi, Migrant Care, Anis Hidayah. <br /> <br />Kementerian Luar Negeri mencatat, hingga 10 Mei, sudah lebih dari 80 ribu warga negara Indonesia, termasuk pekerja migran, yang telah kembali ke Indonesia. <br /> <br />Dari jumlah itu, 14 ribu lebih adalah WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal di luar negeri. <br /> <br />Pihak Bandara Soekarno Hatta menyebut, sebagian penerbangan internasional merupakan penerbangan yang membawa WNI yang bekerja di luar negeri, anak buah kapal, serta juga terdapat mahasiswa. <br /> <br />Dirut Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan para wni yang datang itu menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat. <br /> <br />Awaluddin menambahkan, pada periode April hingga 8 Mei, terdeteksi 40 WNI yang positif corona. <br /> <br />Sementara itu, Bakamla mengamankan 19 pekerja migran Indonesia ilegal yang pulang ke Indonesia. <br /> <br />Mereka pulang melalui pelabuhan tak resmi di wilayah Batam, akhir pekan lalu. <br /> <br />Komandan Satuan Tugas Garda Lintas Batas Bakamla RI, Kolonel Nyoto Saptono mengatakan, para pekerja migran ilegal itu akan menjalani karantina. <br /> <br />Selama pandemi corona, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, BP2MI, mencatat sebanyak 121 ribu lebih pekerja migran Indonesia yang telah pulang ke tanah air. <br /> <br />Mereka pulang dari sejumlah negara, seperti Malaysia, Hong Kong, Singapura, dan Taiwan. <br /> <br />
