KOMPAS.TV - Polres Jembrana Bali meringkus komplotan pembuat surat kesehatan palsu. <br /> <br />Surat kesehatan palsu tersebut digunakan pelaku untuk meloloskan warga yang akan menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali. <br /> <br />Dua kelompok pembuat surat keterengan kesehatan palsu yang ditangkap oleh polisi ini sehari hari bekerja sebagai supir travel dan sopir ojek. <br /> <br />Para tersangka membuat surat keterangan sehat palsu dengan mengedit blanko surat miliki puskesmas atau rumah sakit yang sudah tidak terpakai. <br /> <br />surat ini kemudian mereka jual dengan kisaran harga 100.000 300.000 rupiah. <br /> <br />Surat keterangan bebas Covid-19 dengan kop bermacam rumah sakit dan institusi kesehatan juga diperjual belikan di situs mall online. <br /> <br />Harganya pun bervariasi, mulai dari 39.000 70.000 rupiah, lengkap dengan stempel, dan tanda tangan dokter. <br /> <br />Salah satu institusi yang namanya dicatut dalam surat bebas Covid-19 palsu itu adalah Rumah Sakit Mitra Keluarga. <br /> <br />Lewat akun resmi Instagramnya, Rumah Sakit Mitra Keluarga menegaskan tidak pernah bekerja sama dengan pihak-pihak yang memperjual-belikan surat keterangan bebas Covid-19 maupun surat keterangan apapun. <br /> <br />Rumah Sakit Mitra Keluarga juga meminta agar pihak yang menyalahgunakan kop surat atau mengatasnamakan mitra keluarga untuk segera mencabut dan atau menghentikan perbuatan tersebut sesegera mungkin. <br /> <br />Mitra Keluarga juga akan menempuh jalur hukum jika masih ada pihak yang melakukannya, <br /> <br />Melalui sambungan telepon di program Kompas Siang, Aditya Maulana Noverdi, Public Relations Lead Shopee, tempat surat bebas Covid-19 diduga sempat diperjualbelikan, menjelaskan jika saat ini pihak Shopee telah menutup akun-akun yang memperjualbelikan surat keterangan sehat corona. <br /> <br />\"Betul tapi itu sifatnya hanya sebentar. Itu penjualannya masih nol dan langsung kami turunkan toko tersebut,\" kata Aditya Maulana. <br /> <br />