KOMPAS.TV - Seorang pengusaha parsel di Blitar kebanjiran pesanan, setelah berinovasi membuat bingkisan, yang berisi perlengkapan kesehatan. <br /> <br />Para peminat parsel medis ini, rata-rata adalah mereka yang tidak bisa mudik, dan memilih mengirim ucapan silaturahmi lewat bingkisan masker hingga face shield, untuk keluarga dan kerabat. <br /> <br />Para pekerja parsel rumahan di Blitar, Jawa Timur ini, tengah bekerja, menyusun dan membungkus bingkisan untuk lebaran. <br /> <br />Namun coba kita lihat lebih dekat, bingkisan ini tidak berisi makanan, minuman atau perlengkapan ibadah, melainkan peralatan kesehatan, seperti masker, cairan pembersih tangan, hingga alat pelindung wajah alias face shield. <br /> <br />Ide membuat bingkisan ini, berawal dari banyaknya kotak parsel yang tidak terpakai akibat pembatalan pesanan, karena pandemi Covid-19. <br /> <br />Tak kehilangan akal, sang pemilik rumah parsel pun menggunakannya sebagai bingkisan perlengkapan kesehatan. <br /> <br />Siapa sangka, parsel ini diminati warga. <br /> <br />Pesanan pun membanjiri, jelang Lebaran. <br /> <br />Para peminat parsel medis ini rata-rata adalah mereka yang tidak bisa mudik. <br /> <br />Mengirimkan bingkisan berisi masker dan hand sanitizer menjadi pilihan sebagai ucapan silaturahmi, dan pesan kepada orang terkasih untuk selalu menjaga kesehatan diri. <br /> <br />Harga jual parsel medis ini mulai dari 75 ribu hingga 500 ribu rupiah, tergantung isi dan bentuk dari bingkisan. <br /> <br />Sejak awal ramadan, sudah ada lebih dari 1.000 parsel yang terjual ke sejumlah daerah di Indonesia. <br /> <br />Tak kurang dari 15 juta rupiah keuntungan, yang didapat dari parsel medis ini, selama tiga pekan terakhir. <br /> <br />Selain itu, para tetangga sang pengusaha yang diajak untuk membuat parsel medis, juga kecipratan rezeki dari banyaknya pesanan. <br /> <br />
