SURABAYA, KOMPAS.TV - <br /> <br />Berita duka, bertambah dari tenaga medis di garis terdepan melawan penularan virus corona. <br /> <br />Perawat Ari Puspita Sari yang sedang hamil dinyatakan meninggal setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Angkatan Laut Dokter Ramelan Surabaya, Jawa Timur. <br /> <br />Perawat Ari Puspita Sari sebelumnya dirawat sesuai protokol Covid-19 di Rumah Sakit Royal Surabaya, lalu dirujuk ke RS AL Dokter Ramelan Surabaya karena kondisinya yang memburuk. <br /> <br />Juru bicara penanganan Covid-19 Rumah Sakit Royal Surabaya Dokter Dewa Nyoman Sutanaya menyatakan ketika berada di RS Royal Surabaya, almarhumah dirawat inap untuk mengurangi risiko dari pasien positif corona yang lain. <br /> <br />Sejauh ini yang bersangkutan almarhum melakukan perawatan pada umumnya, hanya saja kami pisahkan dari pelayanan positif (corona) sehingga mengurangi risikonya, ujar Dokter Nyoman. <br /> <br />Dokter Nyoman juga menyebut jika paparan virus corona yang dialami almarhum bisa berpotensi dari mana saja. <br /> <br />Artinya kalau terinfeksi kita tidak bisa menutup kemungkinan dari manapun bisa berpotensi ya, baik dari rumah sakit atau di luar rumah sakit, lanjutnya. <br /> <br />Total tenaga medis meninggal dunia akibat corona di Indonesia tercatat sebanyak 32 dokter dan 24 orang perawat. <br /> <br />Untuk mengetahui keseharian Almarhum Ari Puspita Sari saat bekerja di rumah sakit, simak perbincangan bersama dengan Juru bicara penanganan Covid-19 Rumah Sakit Royal Surabaya Dokter Dewa Nyoman Sutanaya dan Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah. <br /> <br />
