KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah belum memutuskan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar, di saat pandemi Covid-19. <br /> <br />Pernyataan Presiden dikeluarkan setelah muncul kritik terhadap pemerintah yang terkesan membiarkan terjadinya kerumuman masyarakat di sejumlah tempat publik. <br /> <br />Seusai rapat dengan para menteri dan kepala gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada publik, belum memutuskan melonggarkan penerapan pembatasan sosial berskala besar. <br /> <br />Untuk menjamin PSBB tetap dilaksanakan, termasuk larangan mudik, Presiden Jokowi meminta Kapolri dan Panglima TNI membantu pelaksanaan keputusan Presiden. <br /> <br />Ucapan Presiden Senin (18/5/2020) kemarin, keluar setelah dalam tiga hari, tagar dan kata-kata indonesia terserah menjadi tren di media sosial dan pembicaraan publik. <br /> <br />Para tenaga kesehatan juga menyuarakan hal yang sama. <br /> <br />Mereka cemas, karena belum lagi kasus Covid-19 menurun kurvanya, sejumlah protokol kesehatan, termasuk penerapan PSBB, terkesan diabaikan. <br /> <br />Baik oleh masyarakat maupun pemerintah pusat yang memiliki aparat untuk penertiban. <br /> <br />Kerumunan masyakarat di sejumlah tempat, bebas teradi, tanpa ada tindakan dari aparat negara. <br /> <br />Lagu seorang rapper Willy Winarko, jadi penanda kritik sosial di media, menanggapi kondisi lebih dari sepekan terakhir. <br /> <br />Sementara itu, meski pelonggaran PSBB belum diputuskan, skenario pelonggaran tetap dikaji pemerintah termasuk menyiapkan kondisi normal baru, pasca-PSBB berakhir. <br /> <br />Seperti yang diungkapkan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. <br /> <br />Rencana boleh saja dibuat pemerintah, tapi memutuskan di saat yang tepat dengan pertimbangan yang matang, lebih penting, di tengah pandemi Covid-19, supaya masyarakat dan aparat tak merespons secara keliru. <br /> <br />
