JAKARTA, KOMPAS.TV - Tak ada cerita mudik di Lebaran yang syahdu tahun ini. <br /> <br />Corona membuyarkan banyak rencana. <br /> <br />Tetapi silaturhmi tidak boleh porak poranda. <br /> <br />Hampers alias hadiah antaran, adalah salah satu jembatan silaturahmi. <br /> <br />Meningkatnya kebutuhan, bikin bisnis ini tambah subur terutama sejak jaga jarak fisik jadi aturan yang wajib diikuti. <br /> <br />Pop Cookies misalnya, tetap setia dengan bisnis hampers dari kue kering. <br /> <br />Syukur saat jualan ecer makin sepi, permintaan hampers justru membeludak. <br /> <br />Menyatukan hati yang terjeda jarak fisik, tak hanya lewat kue kering. <br /> <br />Siapa sangka, sambal juga merebut hati orang, untuk \"menikmati\" silaturahmi lewat hampers. <br /> <br />Omzet bisnis ini tak main-main. Bisa sampai 15 juta rupiah. <br /> <br />Meski hampers sudah menjadi ciri khas hari raya, tapi tahun ini memang terasa berbeda, tren saling berkirim hampers lebih riuh dibanding tahun sebelumnya, saat tak ada pandemi. <br /> <br />Di masa sulit akibat pandemi, bisnis hampers bisa menjadi oase bagi pelaku usaha umkm, sekaligus menjadi penghibur bagi masyarakat. <br /> <br />Terutama belum punya kesempatan mewah, berkumpul bersama keluarga seperti yang dilakukan setiap tahun, saat hari raya. <br /> <br />
