JAKARTA, KOMPAS.TV - Di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Jabodetabek, ojek online hanya bisa mengirimkan barang ataupun makanan. <br /> <br />Mereka tidak diperbolehkan membawa penumpang demi mencegah penyebaran virus Corona. <br /> <br />Contohnya adalah Deanita Ferawati dan Sofyan Agustiawan. Keduanya ojek online yang mengalami kesulitan di tengah pandemi Corona. <br /> <br />Deanita mengaku sudah berkeliling ke berbagai wilayah untuk mencari orderan, namun tak mendapatkan orderan bahkan sampai seminggu lamanya. <br /> <br />Sementara, di tengah sulitnya mendapatkan penghasilan, Deanita harus tetap menghidupi empat anaknya yang bersekolah. <br /> <br />Belum lagi, tanggungan membayar kontrakan yang sudah tenggat waktu. Jika tak membayar, ia harus angkat kaki dari kontrakan tersebut. <br /> <br />Dea seorang single mom. Suami pertamanya meninggal dunia karena sakit jantung, sedangkan ia sudah berpisah dengan suami keduanya. <br /> <br />Sementara itu, kesulitan juga dialami Sofyan Agustiawan. Ia juga mengaku sulit mendapatkan orderan. <br /> <br />Pendapatannya jauh menurun dibanding sebelum adanya pandemi Corona. Pendapatan Sofyan hanya berkisar Rp 100 ribu sampai dengan Rp 150 ribu. <br /> <br />Selain untuk menghidupi nafkah sehari-hari, Sofyan juga harus merawat istrinya Ati Supriyanti yang mengalami sakit kanker payudara stadium 4. Ia pun membutuhkan uang untuk membayar pengobatan istrinya yang tak ter-cover BPJS. <br /> <br />Namun, lain hal bagi Ray Renus Koordinator Komunitas Ojol meski kini tengah kesulitan di tengah pandemi, tak membuat ia patah semangat untuk saling berbagi. <br /> <br />Ia mengkoordinasikan komunitas Ojol di beberapa daerah untuk membagikan sembako donasi untuk meringankan beban ojol-ojol lainnya. <br /> <br />Mari bantu pengemudi ojol dan para pekerja informal lainnya yang terdampak pandemi Covid-19 dengan berdonasi bersama KGMedia di kitabisa.com/campaign/sulitmencarinafkah. Anda bisa berdonasi di kampanye ini sampai dengan 11 Juni 2020. <br /> <br />
