SURABAYA, KOMPAS.TV - Wali kota Surabaya, Tri Risma Harini marah, setelah tau sebuah mobil Lab PCR bantuan dari BNPB batal beroperasi di sejumlah titik kota Surabaya. <br /> <br />Padahal bantuan ini ditunggu untuk dapat mempercepat deteksi penyebaran virus corona di Surabaya. <br /> <br />Mobil Lab PCR bantuan dari BNPB ini seharusnya beroperasi di kelurahan Tanah Kali Kedinding Surabaya, namun terpaksa batal beroperasi, karena mobil dipindah ke wilayah Tulungagung dan Lamongan. <br /> <br />Padahal ratusan warga telah menunggu untuk melakukan tes PCR. <br /> <br />Rencananya pemerintah kota Surabaya menargetkan dalam 5 hari ke depan dapat memeriksa 2000 warganya dengan fasilitas mobil Lab PCR, yang merupakan bantuan dari BNPB. <br /> <br />Sebelumnya, Pemerintah mengirimkan dua mobil laboratorium ke Surabaya, Jawa Timur, setelah angka kasus positif corona di Jawa Timur terus meningkat. <br /> <br />Mobil lab bio safety level 2 ini mampu mendeteksi ODP dan PDP dalam waktu 40 menit dengan menggunakan PCR teknologi terbaru dari Korea Selatan. <br /> <br />Pemerintah pusat juga mengupayakan 3 alat tes mobile, untuk Lumajang, Sidoarjo dan Surabaya. <br /> <br />Upaya ini diharapkan dapat mempercepat deteksi penyebaran virus corona di Jawa Timur. <br /> <br />Presiden Joko widodo meminta jajarannya untuk memeriksa tingkat kesiapan di setiap daerah dalam pengendalian virus Corona. <br /> <br /> <br />