SURABAYA, KOMPAS.TV - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini marah setelah mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB, batal beroperasi di sejumlah lokasi di Surabaya. <br /> <br />Risma kecewa karena upaya deteksi sebaran virus corona di wilayahnya terhambat, meski sudah meminta langsung ke ketua gugus tugas penanganan covid-19, Doni Monardo. <br /> <br />Itulah ekspresi kemarahan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, setelah mengetahui mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB, batal beroperasi di kota Surabaya. <br /> <br />Padahal menurut Risma, dirinya sudah meminta langsung mobil laboratorium ke ketua gugus tugas covid-19, Doni Monardo, untuk mempercepat deteksi sebaran virus corona di Surabaya. <br /> <br />Risma bahkan menunjukan perbincangannya melalui aplikasi ponsel dengan Doni Monardo, yang berjanji untuk mempercepat kedatangan mobil laboratorium PCR. <br /> <br />Namun ketua tim kuratif gugus tugas covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, Gugus Tugas sudah berkomunikasi dengan Dinas Kesehatan kota Surabaya, yang menyebut belum ada agenda pengujian pada Jumat kemarin. <br /> <br />Mobil laboratorium pun dibawa ke Lamongan. <br /> <br />Dua mobil laboratoium PCR pun akan dibawa kembali ke Surabaya, untuk memenuhi target pemeriksaan 2000 warga, dalam waktu lima hari. <br /> <br />