SURABAYA, KOMPAS.TV Guna mempercepat memutus mata rantai, perkembangan Covid-19 di Surabaya, BIN bersama pemkot Surabaya kembali menggelar rapid tes massal di wilayah Kecamatan Krembangan, setelah sehari sebelumnya di Gedung Siola. <br /> <br />Kecamatan krembangan sendiri, menempati urutan kedua kasus Covid-19 di Surabaya. <br /> <br />BIN akan meningkatkan kapasitas kemampuan peralatan agar bisa mendeteksi secara cepat dan akurat. <br /> <br />Sehingga bisa mengambil langkah tindakan selanjutnya, agar bisa memetakan zona merah di Surabaya. <br /> <br />Rapid tes massal yang digelar hari pertama di Gedung Siola, sebanyak 613 yang mengikuti tes sedangkan yang reaktif sebanyak 230. <br /> <br />Di hari kedua wilayah Krembangan, data sementara dari 850 yang mengikuti tes sebanyak 230 yang reaktif. <br /> <br />Sebelumnya, Mobil PCR BNPB yang sempat membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah, hingga kini keberadaannya belum diketahui. <br /> <br />Wakil Wali Kota Surabaya mengaku belum mengetahui keberadaan mobil itu. <br /> <br />Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana berharap pemakaian 2 unit mobil LQB Bio Safety Level 2 atau Mobil Combat Covid-19, pemerintah provinsi Jawa Timur bisa dikoordinasikan dengan para pihak terkait. <br /> <br />Hal ini agar pemakaiannya dapat lebih efektif dalam penanganan pandemi korona di Jawa Timur. <br /> <br />Harapan itu disampaikan Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana untuk mendinginkan permasalahan pemakaian Mobil Combat Covid-19,untuk mempercepat tes Swab. <br /> <br />Wisnu meminta pihak BNPB, Pemprov Jatim, dan pemkot Surabaya untuk duduk bersama dalam pengaturan jadwal pemakaian dua Mobil Combat Covid-19 di wilayah Jawa Timur. <br /> <br /> <br /> <br />