KOMPAS.TV - Selama bertahun-tahun, sebuah keluarga di Kabupaten Pandeglang Banten, tinggal di rumah tidak layak huni. <br /> <br />Untuk memenuhi kebutuhan hidup, keluarga tersebut bekerja sebagai buruh tani. Namun, selama pandemi covid-19, nyaris tidak ada yang mempekerjakan mereka. <br /> <br />Bangunan yang nyaris roboh di Kampung Ciparumpung, Kelurahan Pagerbatu, Majasari, Pandeglang, Banten ini, adalah rumah Bapak Jari, Ibu Sapiah, dan kedua anak mereka. <br /> <br />Puluhan tahun sudah, keluarga Bapak Jari menempati rumah tidak layak huni ini. <br /> <br />Rumah yang berukuran 5x3 meter ini, rusak di sana sini. <br /> <br />Namun Bapak Jari sama sekali tidak berdaya memperbaikinya. <br /> <br />Setahun lalu, keluarga ini menerima bantuan perbaikan rumah dari pemerintah kecamatan. Namun pembangunan rumah tersebut, mangkrak. <br /> <br />Keluarga ini pun terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni, hingga saat ini. <br /> <br />Meski berusia 75 tahun, Bapak Jari dan Ibu sapiah masih bekerja. <br /> <br />Sama seperti kedua anak mereka, keluarga ini bekerja sebagai buruh tani, hingga apa saja bantuan yang dibutuhkan para tetangga. <br /> <br />Keluarga ini tidak memiliki penghasilan tetap. <br /> <br />Tidak jarang, sapiah harus berutang ke warung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. <br />Selama pandemi covid-19, permintaan bekerja dari para tetangga nyaris tidak ada. Jari dan sapiah tidak memiliki penghasilan. <br /> <br />Keluarga ini berharap, ada dukungan agar mereka bisa melalui dampak ekonomi akibat covid-19. <br /> <br />Mereka juga masih menanti dengan sabar, bantuan rumah layak huni untuk mereka bisa dilanjutkan. <br /> <br /> <br />
