BANYUWANGI, KOMPAS.TV - Sorotan lain dalam masa pandemi ini adalah bantuan yang diberikan kepada warga. <br /> <br />Tidak sedikit pembagian bantuan langsung tunai dari pemerintah, tidak selalu berjalan mulus. <br /> <br />Salah satunya di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa timur, bantuan diduga dipotong oknum kepala desa, sebesar 150 ribu per keluarga. <br /> <br />Kepala desa pun membantah kabar penyunatan bantuan itu. <br /> <br />Bantuan sosial dari pemerintah pusat untuk warga di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi Jawa Timur, ternyata tak utuh diterima. <br /> <br />Dana bantuan bagi warga untuk menghadapi dampak ekonomi pandemi corona, ternyata dipotong sebesar 150 ribu rupiah, oleh kepala desa. <br /> <br />Hal ini dibantah oleh sang kepala desa juga oleh camat setempat. <br /> <br />Bagi kedua pejabat daerah ini, yang terjadi sebenarnya adalah warga sendiri yang berinisiatif memotong jumlah bantuan sosial yang diterima. <br /> <br />Tujuannya, supaya bisa dibagikan kepada warga yang kurang mampu, namun, tidak tercatat sebagai penerima bantuan dari Kemensos . <br /> <br />Jumlah pemotongan, yang terkumpul, sebesar Rp.1.050.000,- <br /> <br />Selain pembagian uang, warga juga mendapat bantuan bahan pokok. <br /> <br />Sejumlah warga memang berinisiatif, membagi sebagiab bantuan bahan pokok yang diterima, untuk warga terdampak yang tidak terdata. <br /> <br /> <br />Bantuan sosial kini banyak dibutuhkan warga untuk bertahan dari dampak pandemi corona. <br /> <br />Pemotongan bantuan tentu bukan keputusan yang bijak, pemerintah daerah sudah seharusnya menanggung warga yang belum kebagian, atau cara lain, memperbaiki data warga yang berhak menerima bantuan. <br /> <br />
