Sebagaimana kita tahu bahwa keimanan seseorang dapat bertambah dan juga bisa berkurang. <br /> <br />Imam Ibnu Quddamah al-Maqdisi dalam kitab Lum'at al-I'tiqad menjelaskan, iman adalah ucapan lisan, perbuatan anggota badan dan keyakinan hati. <br /> <br />Iman akan bertambah kuat dengan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan akan berkurang dengan berbuat maksiat. <br /> <br />Perlunya pemahaman bahwa menyukai perkara yang baik, mencintai ketaatan, juga keinginan iman bertambah adalah juga dambaan setiap orang yang benar keimanannya. <br /> <br />Dan suka keimanan merupakan anugerah dari Allah Taala untuk hamba yang disayangi-Nya. Oleh karena itu, perbanyaklah memohon kepada Allah Taala agar Dia menghiasi keimanan dalam hati Anda, sebagaimana dalam firmanNya disebutkan, <br /> <br />wa lakinnallaha habbaba ilaikumul-imana wa zayyanahu fi qulubikum wa karraha ilaikumul-kufra wal-fusuqa wal-'isyan, ulaika humur-rasyidun <br /> <br />"Tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus." (Al-Hujurat Ayat 7) <br /> <br />Namun demikian, tidak cukup seseorang hanya suka imannya bertambah saja, tanpa mau berusaha menambah keimanannya. Jika mau iman naik? Ya lakukan ketaatan kepada Rabb Anda. Seperti disebutkan dalam surahNya <br /> <br />fa mang kana yarju liqaa rabbihi falya'mal 'amalan salihaw wa la yusyrik bi'ibadati rabbihi ahada <br /> <br />"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (Al-Kahfi Ayat 110) <br /> <br /> <br /> <br />
