JAKARTA, KOMPAS.TV - Saatnya kita pantau perdagangan pagi ini. Setelah 2 pekan lebih reli mencetak tren positif, IHSG kemarin ditutup di zona merah, turun 0,7 persen. <br /> <br />Kita pantau pergerakannya pagi ini Rabu (10,06,20). <br /> <br />IHSG ditinggal asing, setelah ada pengumuman dari bank dunia bahwa perekonomian Indonesia akan stagnan. <br /> <br />Kemarin asing tercatat jual bersih hingga 232 miliar rupiah. <br /> <br />Pelemahan IHSG terbilang masih terbatas karena ada beberapa sentimen yang mampu menopang pergerakan. <br /> <br />Seperti dibuka kembalinya ekonomi di beberapa negara. <br /> <br />Namun sentimen positif itu juga masih harus diwaspadai, karena sebenarnya pelaku pasar masih khawatir di saat ekonomi dibuka akan ada lonjakan Covid 19 gelombang kedua. <br /> <br />Kita intip sedikit wallstreet. Ada kekhawatiran dari investor soal ketegangan yang akan kembali terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok. <br /> <br />Padahal sebelumnya pasar Amerika terbantu dengan adanya data tenaga kerja yang membaik. <br /> <br />Ke depan analis memproyeksi pergerakan IHSG masih akan fluktuatif. <br /> <br />Salah satunya juga karena corona yang belum tau pasti kapan akan berakhir. Kita dengarkan pernyataan analis berikut. <br /> <br />Beberapa perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia, yang menjadi catatan pagi ini. <br /> <br />Di panas dingin pasar saham, ada sepuluh perusahaan Indonesia yang masuk dalam kategori "Asean Asset Class". <br /> <br />Aset berkelas di sini bukan berarti urutan aset kapitalisasi pasar terbesar, tetapi artinya memiliki tata kelola perusahaan yang baik. <br /> <br />Penilaiannya adalah versi "Asean Corporate Governance Scorecard", ACGS. <br /> <br />Di posisi teratas dengan skor tertinggi, bank cimb niaga, diikuti oleh BTN, dan BRI. <br /> <br />Yang lainnya ada Antam, Bank Mandiri, BCA, Bank Permata, Jasa Marga, XL Axiata, terakhir Bank Maybank Indonesia. <br /> <br />Tujuh diantaranya datang dari sektor keuangan. <br /> <br /> <br />