BALI, KOMPAS.TV - Datang bawa sampah pulang bawa beras adalah program yang sedang dijalankan bank sampah di Desa Sayan, Ubud, Gianyar, Bali. <br /> <br />Bank sampah ini menampung sampah non organik warga. <br /> <br />Setiap satu kilogram sampah non-organik bisa ditukar dengan satu kilogram beras. <br /> <br />Berasnya pun bukan beras sembarangan, melainkan beras berkualitas nomor satu. <br /> <br />Program menukar sampah dengan beras ini bisa menjawab persoalan penanganan sampah di Desa Sayan. <br /> <br />Warga bisa terlibat langsung menjaga kelestarian lingkungan sekaligus tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan di tengah sulitnya ekonomi karena pandemi Covid-19. <br /> <br />"Cuman 15 kilo sampah, dapat 15 kilo beras," ujar Sriani, warga Desa Sayan. <br /> <br />Bank sampah Desa Sayan berdiri atas inisiatif segenap warga untuk mengatasi persoalan sampah non-organik. <br /> <br />Dan program datang bawa sampah-pulang bawa beras membuat warga semakin bersemangat memilah sampah dari rumah dan menjaga kebersihan lingkungan. <br /> <br />"Menjaga keseimbangan rumah kita. Jadi disamping warga membersihkan rumahnya, lingkungan, begitu juga kita membagikan beras kepada para warga tentunya sangat membutuhkan," ujar I Made Andika - Kepala Desa Sayan. <br /> <br />Sampah non-organik yang dikumpulkan di bank desa merupakan sampah yang bisa didaur ulang. <br /> <br />Selanjutnya akan dikirim ke sejumlah perusahaan yang memproduksi barang berbahan sampah daur ulang di pulau Jawa. <br /> <br />
