Surprise Me!

Introvert atau Ekstrovert, Jangan Jadikan Alasan Untuk Tak Bisa Lakukan Sesuatu

2020-06-11 1 Dailymotion

KOMPAS.TV - Introvert dan ekstrovert. Mungkin kedua jenis kepribadian itu kita tahu dan sudah sering mendengarnya. <br /> <br />Psikolog Klinis Pritta Tyas Mangestuti, M.Psi memaparkan jika kedua kepribadian ini merupakan sebuah cara bagaimana seseorang kembali mendapatkan energinya. <br /> <br />"Kalau introvert itu mengambil energi dari dirinya sendiri, jadi kalau dia punya masalah lebih suka untuk direnungkan lebih dahulu daripada buru-buru minta pendapat orang lain atau malah nongkrong," ujar Pritta kepada tim Kompas TV. <br /> <br />Namun bukan berarti mereka yang introvert tidak bisa berkumpul dengan orang banyak ya, Sahabat Kompas TV. <br /> <br />Pritta menjelaskan bisa saja mereka beradaptasi, hanya saja hal itu cenderung akan menguras energi seorang introvert. <br /> <br />Sebaliknya, mereka yang ekstrovert justru akan mencharge energi dengan bertemu orang banyak atau nongkrong bareng. <br /> <br />Meski kedua kepribadian ini sangat bertolak belakang, Pritta menjelaskan bahwa tidak bisa menjadikan ekstrovert atau introvert sebagai suatu alasan seseorang untuk tidak bisa melakukan sesuatu. <br /> <br />"Tapi bukan berarti kita udah mengenali, oh saya introvert oh saya ekstrovert, jangan dijadikan excuse berarti saya nggak bisa lah untuk memimpin meeting. Atau saya ekstrovert, saya suka ngomong ceplas-ceplos saya lebih suka spontan, saya nggak bisa lah mempertimbangkan sesuatu lama-lama, jangan dijadikan excuse juga, kita tetap harus belajar," lanjutnya. <br /> <br />Nah, terkait kemampuan kedua kepribadian tersebut dalam beradaptasi, sangat penting loh untuk tahu karakter kamu. <br /> <br />"Kita tahu supaya kita bisa mengantisipasi diri, dalam hal-hal apa sih saya itu perlu hati-hati," ujar Pritta. <br /> <br />"Saya ektrovert, saya kecenderungannya spontan kalau ngomong, kecenderungannya ngomong dulu baru dipikir, terlalu spontan. Nah berarti saya perlu sadari nih, saya kalau mau bicara mesti dipikir dulu," sambungnya. <br /> <br />Namun meski berbeda karakter, ternyata kedua kepribadian ini bisa saling melingkapi, loh. <br /> <br />Nah untuk tahu lebih lengkap, simak yuk pembahasannya bersama dengan Psikolog Klinis Pritta Tyas Mangestuti, M.Psi melalui Zoom. <br /> <br />

Buy Now on CodeCanyon