JAKARTA, KOMPAS.TV - Kemenpora mempersilahkan para operator kompetisi melanjutkan roda kompetisi yang tersisa. <br /> <br />Namun, kompetisi harus digelar di daerah yang tidak memberlakukan PSBB, serta tetap mematuhi protokol kesehatan. <br /> <br />Syarat menggelar kompetisi tertuang dalam surat edaran tentang protokol pencegahan penularan Covid-19, pada kegiatan kepemudaan dan keolahragaan. <br /> <br />Surat ini menjadi acuan bagi para operator, dalam melanjutkan atau membuat kompetisi, mulai dari hak dan kewajiban atlet, hingga penonton. <br /> <br />Kemenpora memastikan, kompetisi harus digelar di daerah yang tidak memberlakukan PSBB, serta tetap mematuhi protokol kesehatan. <br /> <br />Kompetisi silahkan, tapi dipastikan kompetisi berlangsung tidak ada PSBB. Dengan satu syarat kompetisi terikat dengan kota lain. <br /> <br />PSSI sebagai induk olahraga sepakbola berencana melanjutkan kompetisi liga 1 dan 2, tanpa adanya degradasi. <br /> <br />PT LIB selaku operator pun sedang menyusun teknis pelaksanaan, seperti sentralisasi kompetisi di pulau Jawa. <br /> <br />Namun hal ini mendapat penolakan dari beberapa klub, seperti salah satunya Madura United. <br /> <br />Tim sapeh kerap menganggap, lebih baik kompetisi 2020 dihentikan, karena melanggar Statuta PSSI. <br /> <br />Madura united yg terbaik menghjentikan tahun 2020. Dan membuka buku yang bersih di 2021 setelah Covid-19 hilang. Kita bisa rencanakan dengan baik kompetisi 2021 nanti. <br /> <br />Kemenpora tidak memiliki kapasitas mengizinkan atau melarang sebuah gelaran kompetisi di era tatanan normal baru. <br /> <br />Jika terjadi pelanggaran, Kemenpora menyerahkan sepenuhnya kepada tim gugus tugas daerah tersebut. <br /> <br /> <br /> <br />